September 29, 2011

Dilema Si Cadel

Jalan - Jalan


Hmm,,hari ini aku jalan sama seorang cewe. Tujuannya sih supaya bisa enjoy bareng, sambil nonton di bioskop gitu. Tapi entah kenapa ketika si cewe tersebut menjemput aku, perasaanku tiba-tiba jadi tertekan. Untungnya kami pake sepeda motor masing-masing, jadi dia gak bisa lihat ekspresi wajahku yang jadi muram. Sesampainya di bioskop, antrian orang-orang yang ingin beli tiket sangat panjang. Maklum, ini kan sedang hari libur. Tak mau ketinggalan, kami pun ikut berjejal dalam antrian tersebut. Menunggu dan menunggu. Padahal menunggu merupakan hal yang paling kubenci jika harus menghabiskan waktu sia-sia.
Sesekali aku pelengak-pelengok kanan kiri, depan belakang demi mengusir rasa jenuhku, hingga akhirnya giliran kami membeli tiket tiba.
Pada tiket tersebut tertera waktu tayang pukul 15.30, berarti kami punya waktu sekitar 1,5 jam untuk melakukan aktifitas yang lain. Kami memutuskan untuk mencari tempat makan. Maklum, pada saat itu waktu menunjukkan pukul 14.00, dan itu sudah lewat waktu makan jam siang. Nah, pada saat kami mencari tempat makan inilah, aku mulai merasa gak nyaman dengan si cewe. Soalnya, setiap aku bergerak ke kanan, dia ngikut juga gerak ke kanan, begitu juga ketika aku gerak ke kiri, ke depan ato ke belakang. Bagaikan sebuah magnet yang selalu nempel ke mana pun bergerak. Tentu saja hal tersebut bikin aku gak nyaman, gak bebas. Aku juga perlu ruang gerak. Benar-benar bikinku frustasi. Padahal niat awal untuk enjoy bareng. Namun hal itu berubah seketika. Bagai terkungkung dalam jeratan tali dari besi.


Mungkin dalam waktu dekat, aku tidak merencanakan jalan-jalan lagi dengan si cewe. Pengalaman hari ini bikin aku benar-benar trauma.

Namun aku tetap berterima kasih kepada si cewe, yang telah menemaniku hari ini.

0 comments:

Post a Comment