June 01, 2012

Kue Bungkus Plastik atau Kue Bungkus Kotak?




OR



Di pagi hari yang cerah Pak Amat mulai mengemasi barang dagangannya. Beliau ingin memenuhi kewajibannya sebagai kepala rumah tangga untuk mencari nafkah. Setelah semua barang dagangan terbungkus dengan rapi, beliau pun pamit dengan istri dan anak-anak beliau. Dengan mengucapkan Basmalah, beliau mulai mengayuh sepedanya dengan perlahan.


"Kue, Kue, siapa yang mau beli? Kue manis, kue asin, kue asem, semua ada", teriak beliau sepanjang perjalanan.

Matahari sudah mulai menampakkan dirinya. Membuat badan pak Amat berkeringat. Setelah sekian lama mengayuh sepeda. Akhirnya ada juga pembeli pertama.

"Pak, ke sini Pak. Saya mau beli kue", teriak seorang gadis dari salah satu kost.

"Iya mba'", sahut pak Amat.

Seketika sampai dihadapan si gadis, pak Amat pun tak habis pikir melihat dandanan si gadis yang sangat minim. Si gadis hanya memakai celana "Hot Pants" yang sangat mini dan hanya mengenakan baju "You Can See" yang kainnya begitu tipis.

"Ada kue apa aja Pak?", tanya si gadis.
"Ada kue manis, kue asin dan kue asem mba'", jelas pak Amat.
"Berapa Harga satu kuenya pak?", tanya si gadis lagi sambil memilih-milih kue.
"Kue yang berbungkus plastik harganya Rp 500 sedangkan yang berbungkus kotak harganya Rp 5000".
"Lho, kenapa lebih mahal yang pake kotak Pak", sanggah si gadis.
 "Kue yang berbungkus plastik ada kemungkinan dipegang-pegang oleh pelanggan saya. Sehingga walaupun masih berbungkus plastik, namun bentuk kue pasti berubah akibat tangan pelanggan-pelanggan saya. Sedangkan yang berkotak, kuenya tidak mungkin bisa dipegang pelanggan-pelanggan saya sembarangan, dan bentuknya kuenya masih bagus. Makanya, kue yang berkotak saya kasih harga mahal", jelas Pak Amat.
"Owh", sahut si gadis sambil melongo.

Kue bungkus plastik dengan kue bungkus kotak dapat disamakan dengan wanita zaman sekarang. Di mana ada wanita yang mengenakan penutup aurat, namun bentuk fisiknya tetap terlihat. Dan ada wanita yang mengenakan penutup aurat yang sempurna.

"Lho, saya kan sudah menutup aurat dengan sempurna", sanggah seorang gadis.
"Lha, kamu datang dari mana? Datang tiba-tiba", sahutku dengan terbingung-bingung.

Penutup aurat yang sempurna jangan diartikan dengan standar akal manusia zaman sekarang. Artikan lah dalam standar syariat Islam, yaitu Hukum Allah.

"Asal menutup seluruh tubuh saja, itu sudah cukup, kalo ternyata masih menampilkan bentuk tubuh, yaa  karena itu fashion. Saya gak mau dibilang ketinggalan zaman. Saya ingin tetap tampil gaya", bahas si gadis.
"Kamu mau seperti kue bungkus plastik yaa", sambungku.

Wanita yang menggunakan penutup aurat sempurna akan selalu indah dan cantik di hadapan Allah SWT dan Hamba-HambaNya. Jangan berprasangka buruk terhadap hukum Allah. Karena hukum Allah itu menjadikan manusia semakin beradab. 

Jadi ini kembali pada anda, mau jadi seperti Kue Bungkus Plastik atau Kue Bungkus Kotak ?.

  
#CatatanDiPagiHari

0 comments:

Post a Comment